Analisa Model Penelitian dan Pengembangan (R&D) di China Yang Akan Menjadi Fondasi Pertumbuhan Ekonomi

Universitas Sichuan Lampaui Oxford dan MIT dalam Peringkat Penelitian Global

Universitas Sichuan (SCU) di Chengdu, Tiongkok, telah mencapai pencapaian luar biasa dengan menduduki peringkat ke-11 dalam peringkat global, melampaui institusi ternama seperti MIT, Oxford, dan Stanford. Prestasi ini sebagian besar disebabkan oleh kualitas penelitian yang luar biasa, terutama dalam bidang kimia, di mana SCU menempati peringkat kesembilan secara global. Indeks Nature telah mengakui kontribusi universitas ini terhadap jurnal-jurnal ilmiah terkemuka, menyoroti dampaknya yang signifikan dalam penelitian global. 

Perkembangan ini merupakan bagian dari tren yang lebih luas dalam pendidikan tinggi Tiongkok, di mana institusi-institusi semakin mengukuhkan posisi mereka dalam peringkat global. Tsinghua University dan Peking University juga telah meningkatkan posisi mereka, masing-masing menduduki peringkat ke-12 dan ke-14, menunjukkan bahwa universitas-universitas terbaik China  semakin mendekati sepuluh besar.

Penilitian dan Pengembangan Yang Kuat Menjadi Fondasi Pertumbuhan Ekonomi

Kemajuan ini disebabkan oleh investasi pemerintah yang signifikan, kolaborasi internasional yang ditingkatkan, dan fokus pada reformasi pendidikan serta inovasi dalam metodologi penelitian. Para ahli menyoroti pergeseran ini sebagai salah satu transformasi paling signifikan di abad ke-21, mencerminkan perubahan dinamika kekuatan dalam pendidikan tinggi.

Untuk menganalisa kemajuan penilitian dan pengembangan ini, kita akan menggunakan model pertumbuhan Solow yang telah dimodifikasi oleh David Romer. Pada model Solow yang awal, akumulasi barang modal (dan juga rasionya terhadap tenaga kerja) dianggap yang paling penting. Namun, model ini akhirnya dikembangkan agar dimasukan faktor yang kemudian dianggap lebih penting, yaitu akumulasi akumulasi pengetahuan. Bagaimana pengetahuan dihasilkan dan bagaimana alokasi sumber daya untuk memproduksi pengetahuan merupakan revisi dari model pertumbuhan model solow.

Kerangka Teoritis Model Solow yang Diperbaharui

Di model terbaru ini, ada variabel stok yang

prilakunya endogen, yaitu K dan A sehingga lebih

kompleks dari model Solow awal.

Ilmu pengetahuan (A) dan pertumbuhan populasi (L) berperan besar dalam meningkatkan output suatu negara. Bila output negara meningkat, maka output per pekerja juga akan meningkat. Pada model ini, θ menunjukan apakah ilmu pengetahuan mengalami increasing return to scale. Bila θ > 1, maka ilmu pengetahuan bertumbuh dengan cepat, dan mendorong (output) ekonomi agar terus tumbuh.

Variable Output (Y)

GDP per kapita dan Output China telah menunjukan pertumbuhan yang konsisten semenjak tahun 1990an (sumber world bank).

Akumulasi Ilmu Pengetahuan (A)

Kita tidak dapat secara langsung mengukur akumulasi ilmu pengetahuan. Namun, kita dapat memperkirakan pengeluaran Produk Domestik Bruto (PDB) berdasarkan aktivitas Penelitian dan Pengembangan (R&D) di China relatif terhadap negara lain. Pengeluaran R&D di China telah mengalami pertumbuhan yang pesat hingga tahun 2017. Peningkatan pengeluaran R&D ini, yang dikombinasikan dengan peringkat universitas di China yang terus meningkat, menunjukkan bahwa θ > 1. Hal ini mengindikasikan bahwa akumulasi ilmu pengetahuan di China berkembang dengan pesat.

Pertumbuhan Populasi (L)

Di 2023 pertumbuhan populasi China melambat di -0.1% per tahun, tetapi China tetap memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia sebesar 1,41 milyar penduduk (sumber: worldbank).

Meskipun pertumbuhan populasi China negatif, negara ini tetap dapat mempertahankan daya saing yang tinggi dan mengalami pertumbuhan ekonomi di masa depan. Hal ini disebabkan oleh jumlah populasi yang sangat besar, yang didukung oleh peningkatan ilmu pengetahuan secara berkelanjutan (θ>1; peningkatan hasil skala).

Kesimpulan

Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan di China —yang tercermin dari peringkat tinggi universitas-universitas unggulan serta peningkatan rata-rata universitas nasional—daya saing China diproyeksikan akan terus meningkat. Pertama, investasi pemerintah yang signifikan dalam infrastruktur penelitian dan pengembangan telah menyediakan landasan yang kuat bagi universitas-universitas untuk bersaing di kancah internasional. Kedua, penekanan pada internasionalisasi dan kolaborasi global telah membuka peluang bagi universitas-universitas China untuk berpartisipasi dalam proyek penelitian berskala besar dan berpengaruh.

Kemajuan dalam bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas per pekerja, yang pada gilirannya akan mendorong perekonomian China untuk terus berkembang.



Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *